Langsung ke konten utama

Info Wisata: Menengok Wisata Religi, Masjid Sunan Kudus


 Semburat senja di Masjid Sunan Kudus


Dalam salah satu perjalanan kerja kami ke Kudus, kami menyempatkan diri ke Masjid menara Kudus yang juga satu komplek dengan makam Sunan Kudus, salah satu Wali Sanga penyebar Agama Islam di tanah Jawa.
Masjid Kudus ini masih di gunakan dan terawat. Masjid ini unik karena di kelilingi tembok bata kuno dan memiliki gapura Bentar sebagai pintu masuknya. Di dalam masjid juga terdapat 8 tiang jati dan gapura kayu besar 'Paduraksa' di bagian serambi Masjid.
Konon menurut kepercayaan setempat, gerbang paduraksa dan komplek masjid di tanam rajah khusus oleh Sunan Kudus, jadi siapa orang 'berilmu' yang melewatinya, maka ilmunya akan luntur 😊


Masjid dan Menara Kudus, kesatuan yang tak terpisahkan



Kejayaan masa lalu yang masih berdiri tegak

Di samping masjid, berdiri gagah sang Menara Kudus, landmark historis kota ini. Dulunya menara yang berlapiskan bata Merah yang di percaya tidak berlapis semen dan di percantik dengan aplikasi 32 piring keramik Cina ini di gunakan para muadzin untuk memgumandangkan adzan.
Saat kami tiba di sana di sore hari, akses tangga menuju puncak menara sudah terkunci. Menurut info yang kami dapat, kini hanya di waktu tertentu dan orang tertentu yang di perbolehkan naik sebagai muadzin.
Dapat di mengerti alasan tersebut, karena untuk melindungi kondisi menara yang telah berumur ratusan ini agar tetap tegak hingga generasi selanjutnya. Saya menatap menara ini dengan penuh kekaguman, dalam pikiran saya terbayang betapa luar biasa menariknya aktifitas yang di lakukan masyarakat di sekitar masjid ini di masa lampau. 
Setelah itu kami pun menyempatkan diri untuk berziarah ke komplek makam Sunan Kudus yang terletak di belakang masjid. Keseluruhan kondisi komplek ini masih sangat terawat dengan baik. Saat kami ke sana menjelang maghrib masih banyak peziarah yang berdoa. Biasanya saat Maulid Nabi, Bulan Ramadhan, pasca Lebaran, hari Raya Besar Islam lainnya peziarah ramai berkunjung. Begitupun saat penggantian kelambu makam yang di laksanakan di bulan Muharram, atau di sebut juga tradisi Buka Luwur.  
Komplek Masjid, menara dan makam Sunan Kudus adalah bukti nyata akulturasi budaya dan toleransi antar umat beragama, yang semoga tidak akan tergerus jamanKomplek Masjid, menara dan makam Sunan Kudus adalah bukti nyata akulturasi budaya dan toleransi antar umat beragama di Indonesia, yang semoga tidak akan tergerus jaman.
 



Komentar

  1. Artikelnya menarik Bun, ada kisah unik ya dari Masjid Sunan Kudus ini. Smoga lain waktu bisa ke sana juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah terima kasih Bun sudah berkunjung 😊🙏

      Hapus

Posting Komentar